Translate

Kamis, 31 Juli 2014

( Bab 14) ALLAH ADALAH KASIH

14
ALLAH ADALAH KASIH
1 Yohanes 4:7-21

(7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.

(8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 

(9) Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

(10) Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

(11) Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

(12) Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

(13) Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.


(14) Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

(15) Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

(16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

(17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 

(18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

KARENA ALLAH
LEBIH DAHULU MENGASIHI KITA

(19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
(20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 
(21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

KASIH ALLAH SEMPURNA DI DALAM KITA

Firman Tuhan menyatakannya, bahwa Allah adalah kasih;
kasih berasal dari Allah.

Saudara-saudaraku yang kekasih,
marilah kita saling mengasihi, sebab
kasih itu berasal dari Allah; dan
setiap orang yang mengasihi,
lahir dari Allah dan
mengenal Allah. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia
tidak mengenal Allah, sebab
Allah adalah kasih. (7,8)

Kasih semestinya merupakan identitas keluarga. Dari ayat-ayat ini kita mendapati bahwa kasih diperintahkan, diteladankan oleh Allah bagi kita, karena kasih Allah sempurna di dalam kita. Kasih dimungkinkan melalui pengalaman kita menerima kasih Allah dan ditumbuhkan melalui pengenalan kita akan Dia. Dunia membutuhkan dan menantikan anak-anak Allah yang mencerminkan dan menceritakan tentang kasih-Nya yang mulia. Pertumbuhan kita dalam kasih merupakan tanda bahwa kita tinggal di dalam Allah. 


KASIH TIDAK BERKESUDAHAN
1Korintus 13:4-8

Kasih itu sabar;
kasih itu murah hati;
ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong. 
Ia tidak melakukan yang
tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah dan
tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi 
ia bersukacita karena kebenaran. 
Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, 
mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan;
nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
 

KARENA ALLAH
LEBIH DAHULU MENGAMPUNI KITA
Kolose 3:12-13

(12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

(13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Jika kita keras hati dan tidak mau mengampuni maka patut dipertanyakan apakah kita telah menerima pengampunan dari Allah dan menghargai pengampunan itu? 
 
Hati yang keras dan tidak mau mengampuni dapat lebih tinggi daripada gunung dan dapat menghalangi karya Allah dalam kehidupan kita.

Ampunilah,
dan lihatlah, dan rasakan,
apa yang terjadi dalam kehidupan anda,
dan percayalah, bahwa Allah tidak akan berhenti mengasihi engkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar